LP3M INVESTA
TEH PAGI 25 APRIL 2018, MENEBAK IHSG KE DEPAN

TEH PAGI 25 APRIL 2018, MENEBAK IHSG KE DEPAN

IHSG memang sebagai tolok ukur kinerja perdagangan saham di Bursa, jadi layak semua pelaku pasar berkepentingan terhadap IHSG.

Faktanya jika IHSG minus (merah) biasanya lebih banyak harga saham yang turun dan sebaliknya.
IHSG di Bursa kita lebih banyak dipengaruhi oleh 20 saham Blue Chip dengan kapitalisasi besar diatas  Rp. 5 triliun

Selain faktor internal IHSG juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu indeks Bursa Global dan Regional dengan fokus utama Indeks DOW di Bursa Wall Street AS.

Maka saya sendiri punya resep menebak arah IHSG kedepan antara lain:

1. Melihat indeks DOW dan bursa global & regional.

2. Posisi net buy / net sell investor asing di bursa.

3. Melihat harga 5 saham BANK Papan atas yaitu BBRI BBCA BMRI BBNI dan BDMN serta beberapa saham Blue Chip sepertt UNVR HMSP GGRM ASII TLKM.

4. Kurs / nilai Rupiah terhadap US $.

Empat kriteria tersebut akan selalu saya lihat tiap saat jika saya sedang melakukan trading.

Jika DOW naik IHSG naik dan DOW turun IHSG turun itu biasa. Namun harap hati-hati jika DOW naik IHSG “tidak” ikut naik tapi jika DOW turun IHSG ikut turun

Biasanya jika hal tersebut berulang 2 sampai dengan 3 kali maka kemungkinan IHSG akan terjadi kondisi BEARISH berkepanjangan.

Kemarin Indek DOW dan bursa global naik eh… IHSG kita anjlok 1,24%. Tadi malam DOW turun 1,7% perhatikan saja bagaimana reaksi IHSG, kalau IHSG juga ikut turun dan ketika nanti DOW naik tapi besuk IHSG tidak ikut naik artinya BAHAYA !!.

Tapi semoga itu tidak terjadi dan semoga kondisi menjadi lebih baik. Namun kadang harapan kita tidak selalu sejalan dengan kondisi pasar bukan??.

Jadi sebagai investor belajarlah untuk menghadapi realita pasar karena pasar itulah yang terjadi bukan kemauan kita sendiri.

Psikologi inilah yang kadang menjadi “kesalahan” kita karena selalu terbawa pikiran kita yang paling benar padahal faktanya tidak seperti itu.

Sehingga kesalahan-kesalahan itulah yang bisa menjadi hasil investasi kita tidak bisa optimal dan bahkan harus menghadapi resiko kerugian.

Hari-hari ini memang banyak yang  merasa sulit mencari hasil atau Gain dari transaksi karena kondisi pasar yang sulit ditebak arahnya karena berbagai kondisi seperti; nilai rupiah yang anjlok, asing yang banyak net sell sejak awal tahun sudah sekitar 30 triliun, kenaikan suku bunga FED di AS serta ancaman perang dagang.

Untuk itu saya hanya bisa menganjurkan untuk lebih hati-hati dalam melakukan transaksi. Jangan paksakan diri selalu trading jika belum menemukan pilihan saham yang terbaik.
Juga jangan tamak-tamak dalam melakukan “Take Profit” lebih baik sedikit tapi rutin dari pada harapan besar cuma impian.

Semoga ada manfaatnya dengan bacaan TEH PAGI ini.
Dan bagi yang ikut pelatihan di Surabaya tgl.28 s/d 30 April besok saya siap diskusi apa saja termasuk sambil ngopi bareng di Tunjungan Plaza.

Salam
Hari Prabowo

Hari Prabowo

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pasar Modal INVESTA

Add comment