LP3M INVESTA

BELAJAR DARI SAHAM BUKALAPAK (BUKA)

Saham terbaru yang menarik perhatian, Bukalapak (BUKA) kemarin menciptakan nilai transaksi yg besar sekitar 5 trilyun atau 25% dari total nilai transaksi BEI.
Saham yang “PEDE” alias “Percaya Diri” dengan kondisi yang masih merugi dan valuasi yang dianggap mahal berani Go Public / IPO di bursa dengan nilai spektakuler Rp.21,9 trilyun.
Harga Rp.850 per lembar dilalap habis oleh investor bahkan over subscribe.

Banyak juga pihak yang mempunyai prediksi bahwa saham ini akan lanjut naik harganya setelah hari pertama listing dengan mencapai harga ARA atau naik 25% batas tertinggi dalam satu hari kenaikan.
Semua pihak tentu bebas mempunyai prediksi dengan argumentasi masing2 bahkan ada juga mungkin yang hanya menggunakan emosi belaka.

Namun, harga saham ini bukanlaj garis lurus yang naik terus atau turun terus.
Selalu ada gelombang dalam pergerakkannya.
Itu mencerminkan ekspektasi investor yang selalu tidak sama sehingga tercipta kekuatan permintaan vs penawaran dan terbentuklah harga.

Kembali ke saham BUKA yang dalam 2 hari ini sudah naik 30% dari harga perdananya.
Prediksi yang menyatakan bahwa BUKA akan terjadi harga ARA dalam beberapa hari akhirnya terpatahkan.
Kemarin ternyata stop ARA dan harga mulai terbentuk mulai stabil dengan adanya perlawanan jual yang cukup besar terutama dari investor asing yang mencapai net sell Rp.685 milyar.

Apakah sekedar profit taking karena ingin realisir keuntungan 30% atau ada yang mulai sadar bahwa valuasinya terlalu mahal ?
Atau bisa juga pertimbangan lain seperti kondisi pasar misalnya.
Bagaimana pergerakkan saham BUKA ini semakin menarik dicermati dan saya kira masih akan terjadi “fluktiatif” dalam beberapa hari ini, dan ini wajar karena BUKA mempunyai kapitalisasi pasar yang besar.

BEI da Perusahaan Sekuritas tentu juga happy karena saham BUKA akan terjadi “turnover” dengan nilai yang tinggi dan ini akan menciptakan pendapatan fee transaksi yang banyak tentunya bagi BEI dan Perusahaan Sekuritas.
Bahwa investor bisa cuan atau loss tergantung kecanggihan melakukan tradingnya.

Paling tidak IPO saham BUKA ini akan banyak menjadi pembelajaran bagi investor, mulai dari cara pesan IPO (karena banyak investor pemula yang ikut pesan saat IPO) sampai analisa harga dan akhirnya sampai pergerakkan harganya setelah listing.
Saya kira saham BUKA ini juga akan menjadi “lead” disektor teknologi, bahkan akan masuk sebagai kelompok saham Blue Chip.

Pergerakkan saham BUKA ini saya nilai wajar dan bukan “gorengan” seperti ada saham lain yang IPO yang naik drastis ratusan persen tapi setelah itu anjlok sampai di bawah harga perdananya.

Bagaimana dengan kondisi pasar hari ini?
So, harga komoditas khususnya tambang, minyak dan energi anjlok, hati2 dulu dengan saham sektor komoditas.
Saham perbakan juga lagi koreksi setelah saham bank BUMN anjlok cukup dalam kemarin dipimpin BBRI.

Namun seperti biasa selalu ada saham2 yang menarik dan anomali.
Selain itu dalam setiap pergerakkan harga selalu bisa dimanfaatkan untuk trading.
Dan…. jangan lupa karena setiap koreksi itu juga bisa menjadi peluang dapat harga diskon.

Salam
Hari Prabowo

Hari Prabowo Investa

Ketua LP3M INVESTA

Add comment