Hari Prabowo
Musim panen itu datang. Pada harga hari ini, 25 Oktober pukul 13.00, rentang 184 – 190 (median 188), saham PT. Eagle High Plantations Tbk (BWPT) bagi saya menjanjikan. Layaknya seorang dara pingitan yang ranum untuk dilamar.
Setelah menederita rugi terus menerus sejak 2015, – bahkan hingga 1Q18 masih merugi sebesar Rp 76 miliar, – pada semester I tahun ini, BWPT mulai mencatatkan keuntungan, walau masih tipis
Saya melihat fenomena ini sebagai titik balik. Luas tanaman sawit yang memasuki usia produktif makin besar. Produksi TBS selama smester I naik 15%, dinadingkan 1H17. Ini mendorong kenaikan produski CPO sebesar 13% dan palm kernel sebesar 22%. Beberapa tahun ke depan, angka produksi diperkirakan akan meningkat semakin tajam, karena luas tanaman yang masuk usia prima juga semakin besar
Menyongsong naiknya produksi TBS, perusahaan juga giat membangun pabrik kelapa sawit. Pabrik ke 9 di Papua dijadualkan akan beroperasi tahun ini, menaikkan kapasitas menjadi 2,85 juta ton per tahun. PKS yang ke 10 akan kembali dibangun di Kalimantan Timur, bersamaan dengan pembangunan tangki timbun.
Tinggal satu pertanyaan yang berada diluar kontrol perusahaan: Akankah harga CPO dan PK membaik menjelang akhir tahun ini dan sesudahnya?
Saya termasuk yang bullish terhadap trend harga CPO. Beberapa alasan yang ada di benak saya antara lain:
a. Secara historis puncak produksi Indonesia dan Malaysia, terjadi di bulan Oktober
b. Potensi naiknya permintaan dari importir terbesar, India, karena pesta Dewali, hingga akhir tahun ini
c. Natal dan tahun baru merupakan potensi naiknya permintaan dalam negeri
d. Spread harga CPO dan minyak bumi melebar
e. Spread harga CPO dengan soybean juga melebar. Dan dengan El Nino di depan mata, spread itu, saya perkirakan, akan semakin melebar
f. Mudah mudahan pemerintah serius dengan program B-20, B-30 dst
Oleh Hasan Zein Mahmud
Hari Prabowo Investa
Add comment